Luka yang kau tinggalkan ini begitu manis, sayang
Meski tak ku inginkan
Aku tak kuasa menolaknya
Bersama setiap hela jarum jam
Aku meneguk setiap air mata
Dalam kerinduan yang absurd
Bukan ku menyalahkanmu, sayang
Perih ini terlalu manis untuk ku sesali
Seperti laron yang reala mati
Terpangang lampu kamar ini
Aku memilih duka ini
Sebagai kenangan termanis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar